Foto : TOT Pemuda Adat Nusantara Untuk ER |
Ternate,
13 – 17 Mei 2013. Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) bersama PB AMAN
khususnya Deputi III AMAN, membuat pelatihan Emergency Response (ER) dengan menggunakan acuan melalui buku “The Sphere Project, Humanitarian charter
and minimun standart in humanitarian response”) sebagai buku pedoman dalam
upaya ER. Kegiatan ini difasilitasi
oleh lembaga kemanusian internasional yaitu Catholic
Relief Services perwakilan Indonesia (CRS). Pelatihan selama empat hari
tersebut memuat banyak materi tentang bagaimana melaksanakan ER yang humanis,
sesuai dengan standar acuan yang dibuat oleh organisasi non pemerintahan (NGOs)
kemanusiaan dan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia.
Dimulai dengan kajian mengenai Sphere,
Bedah buku sphere, diskusi dan
simulasi memetakan pengaruh stakeholder
dalam upaya berbagi informasi, kordinasi, dan simulasi pendistribusian bantuan
pun menjadi aktifias menyenangkan di dalam kelas ini. sehingga memudahkan kami
untuk memahami esensi emergency respon yang humanis.
Salah satu tujuan pelatihan ini tentunya mempersiapkan pemuda adat yang
paham akan bahaya bencana sehingga terjadi praktek-praktek pengurangan dampak
bencana maupun pengelolaan ER saat terjadi bencana di tanah dan wilayah
masyarakat adat di Nusantara. Pelatihan ini juga dianggap dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat adat tentang dampak yang terjadi dikarnakan perubahan
iklim.
Adapun peserta kegiatan yang mengikuti pelatihan ini berasal dari komunitas
Masyarakat Adat maupun Kordinatir kampung (Korkam) BPAN dari Sawai, Pagu, Pnu
Messem, Gura dan Patani, maupun AMAN wilayah Maluku Utara (AMAN MALUT) dan BNPB
Ternate.
Annas Radin Syarif utusan PB AMAN yang ikut serta dalam pelatihan tersebut.
mengatakan bahwa melalui kegiatan ini ; ” AMAN berharap bahwa kader pemuda yang
dimiliki oleh organisasi maupun masyarakat adat yang tergabung dalam AMAN
menjadi masyarakat adat yang tanggap bencana dan sadar akan dampak bahaya yang
ditimbulkan. Sehingga mampu bertahan dan hidup secara bermartabat pasca bencana
bencana terjadi, hal ini sesuai seperti dituangkan dalam mandat KMAN IV, di
Tobelo, Halmahera Utara”.
Fadhel Achmad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar